Kamis, 03 Oktober 2013

Bleach 551. The Burnt Offerings [Text Version]

....

Berdiri di salah satu bangunan tertinggi milik Seireite, kedua manik hitamnya menyaksikan fenomena baru yang baru terjadi di Soul Society; Seireite lebih tepatnya. Wajahnya sama sekali tak mengeluarkan keringat dingin, mulutnya tak menampakkan sedikitpun kekhawatiran akan apa yang berada di hadapannya. Kyoraku Shunsui, sang Soutaichou terpilih itu hanya berdiri menyaksikan lenyapnya bangunan Seireite. Di sampingnya, salah satu fukutaichou setianya, Ise Nanao, menampakkan wajah yang berbeda dengan sang Taichou. Matanya menyipit, menyakinkan dirinya sendiri akan apa yang sedang terjadi di bawah sana.

“Ya ampun... Aku sudah menduga mereka akan menyerang dengan tiba-tiba lagi dan sudah menyiapkan banyak jebakan untuk itu...” Ucap Kyoraku santai, namun matanya tak sesantai dengan lirihan mulutnya. “Tapi aku tidak menduga mereka menghancurkan kesempatan kita seperti ini.”

Tiba-tiba sebuah suara mengagetkan dua shinigami itu. Sang Sternritter B, Jugram Haschwalth, telah berdiri di belakang mereka, menyandarkan tubuhnya pada pilar putih milik istananya. “Terakhir kami kali di sini, dan saat ini pula kami tidak menginvasi Seireitei dengan menembus Shakonmaku. Kami sudah berada di dalam Shakonmaku sejak awal.”

“Selamat datang.” Tanggap Kyoraku, masih santai. “Terima kasih penjelasannya. Kalian cukup cepat juga bisa sampai di ruang taichou. Kurasa kalian punya orang-orang yang cukup lihai.”

“Saya penasehat Kaisar Wandenreich. Sternritter Grandmaster, Jugram Haschwalth.”

“Aku Soutaichou Gotei13. Ichibantai Taichou, Kyouraku Shunsui. Aku baru saja menjabat, jadi mungkin kalian belum tahu, atau mungkin kalian sudah tahu, makanya kau langsung ke sini?”

“Saya sudah tahu.” Ucap Hashwald, matanya terlihat tenang seperti Kyoraku. Agaknya Sternritter berambut pirang ini sama sekali tak pernah takut dengan siapa dia berhadapan sekarang, walaupun dengan Soutaichou sekalipun. “Memang itu alasan saya ke sini.”

“Gesit juga ya. Setelah menunggu selama 1000 tahun, kau tak mau menikmati pertempuran ini perlahan-lahan?”

“Yang Mulia mencintai kedamaian. Beliau lebih menyukai pertempuran kasar dilakukan sesingkat mungkin. Karena itulah, perintah beliau adalah Secepat mungkin memusnahkan seluruh pasukan musuh”

“Sudah Kuduga!” Celetuk Kyoraku.

Sang Sternritter B itu melangkahkan kakinya, bermaksud mendekati sasarannya; Kyoraku. Namun, tiba-tiba sebuah pelindung tipis tercipta di hadapannya, memisahkan sisi dirinya dengan sisi sang Quincy. Mengerti akan tindakan yang dilakukan oleh pihak Shinigami, Jugram segera menghunuskan pedangnya. Namun sayang, pedang yang sanggup mematahkan TensaZangetsu itu tak bisa menembus pelindung tipis dihadapannya.

“Ini... Tidak mempan...” Gumam Haschwalth. “Seakan-akan kekuatanku dipantulkan... atau mungkin diserap?”

“"Hakudan Keppeki".” Ucap Nanao yang telah berlutut, tangan kanannya menyentuh lantai divisinya disamping tangan kirinya yang tak lepas dengan buku tebalnya. “Itu adalah tembok pelindung yang menahan kekuatan Quincy, walau cuma sementara.”

“Ise Nanao, Ichibantai fukutaichou. Kau yang membuat kidou ini?” Pertanyaan yang tak butuh jawaban meluncur dari pengucapan Sang Jugram.

“Kelihatannya anda mengenalku.” Ucap Nanao tak menjawab pertanyaan itu. “Saya diangkat sebagai fukutaichou karena kemampuan menggunakan kidou. Tidak repot untuk membuat kidou sederhana seperti ini.”

“Jangan bilang begitu, aku memilihmu bukan cuma karena bakatmu memakai kidou.” Kyoraku menimpali.

“Diam, taichou.” Perempuan itu serius. “Kalian membuat kesalahan dengan meninggalkan jejak reiatsu kalian saat penyerangan waktu itu. Kalian sama saja seperti membantu kami membuat strategi penangkalnya.” Ucapnya melanjutkan perbincangannya dengan sang musuh.

“Begitu.” Kata Haschwalth tak banyak bicara. Seakan tak tertarik dengan kemampuan shinigami yang sedang dihadapinya itu, Haschwalth lebih memilih untuk menanyakan sesuatu yang lebih menyenangkan baginya. “Kalau begitu biar kutanyakan hal lain—”

“—Katanya tadi kau berbakat dengan kidou, tapi apakah taichou lain juga lihai menggunakannya?”

Perempuan itu langsung mengerti apa yang dimaksud oleh Haschwalth. “...Tidak”

Mata sang Quincy menutup, seakan dirinya merasa lega dengan tebakannya. “Sudah kuduga.”

Buuuuuuum!

Suara keras dari terdengar begitu keras dari atas Nibantai. Pertempuran Sui Feng dan BG9 sepertinya sudah mencapai titik akhir. Spontan kepala Kyoraku dan Nanao menoleh ke arah ledakan itu. Mata Nanao terlihat memucat, dia merasakan tekanan reiatsu yang berada disana mulai memudar, hampir tak terasa.

“Seharusnya kau jangan cuma membuat teknik ini untuk diri sendiri.” Ucap Sang Sternritter B melanjutkan. “Tapi juga menyempurnakannya, agar bisa dikuasai oleh yang lain. Andai kau sudah menyempurnakannya, taichou yang lain akan mati dengan layak setelah bertarung dan bukannya mati dibantai seperti sekarang ini.”

...

Pertarungan di tempat lain, para Quincy juga mulai menunjukkan taring tajamnya. Hitsugaya Taichou mulai kewalahan dengan lawan yang dia hadapi.

“Mundur, Matsumoto! Kita harus merapikan barisan!!” Teriak Hitsugaya, dari raut wajahnya, cukup terlihat bila bocah jenius ini sangat panik. “Akan kutahan dia dengan Ryoujin Hyouheki!”

“Siap!” Teriak Matsumoto, langsung membalik tubuhnya dan melompat menjauh. Hitsugaya kembali mengayunkan bilah tajamnya, menciptakan sebuah dinding yang berbeda dengan sebelumnya.

“Tembok es yang dibuat dari pintalan es?” Gumam Bazz-B sambil ternsenyum remeh. “Unik juga. Tapi biar kubilang apa pun yang kau lakukan dengan esmu "Cuma butuh satu jari"—”

"—Burner Finger 1" Teriak Bazz-B

Sebuah api yang berbeda dari sebelumnya melesat dari telunjuk Bazz-B. Sebuah Pilar api lebih tepatnya melesat ke arah Hitsugaya, dinding e situ tak bisa menahannya. Bukan hanya zat dingin itu yang dapat di tembus oleh api Bazz-B. Bahkan tubuh Hitsugaya Taichou dapat dengan mudahnya ditembus, laiknya es yang dia ciptakan. Matanya membelalak tak percaya. Iya, jantungnya telah tertancap oleh panah api sang Quincy H.

Beruntung, nyawa sang Juubantai Taichou itu masih terselamatkan, panah api yang terlempar padanya meleset dari titik vitalnya. Tapi, pikiran sang taichou ini masih jernih, dia memilih untuk mundur, untuk lari dari keadaan terjepit itu. Sayang, sang Quincy tak menyerah begitu saja, kakinya juga ikut melangkah mengikuti jejak sang Taichou.

“Oi oi oi oi!! Jangan kabur! Katanya taichou?!” Seringai Bazz-B.

Hitsugaya mencoba untuk tidak mendengarkannya. Namun, keadaannya yang terluka memperkecil jarak antara dirinya dengan Bazz-B. Tanpa menjawab dengan ucapan, Hitsugaya langsung mengayunkan Hyourinmaru. Bilah-bilah es kembali tercipta, menyerang ke arah Bazz-B.

“Sudah kubilang, percuma!!” Teriak Bazz-B yang dengan mudahnya memotong es-es itu dengan luapan api dari satu jarinya. Namun, kali ini berbeda. Es itu tak langsung mencair, melainkan menciptakan asap tipis yang memberikan jarak pandang Sang The Heat di sana.

“Kabut es? suka pakai tipuan murahan ya.” Ucapnya meremehkan. Dengan sedikit seringai yang masih tercipta di mulutnya, kakinya mengentak tanah dengan begitu keras. Sebuah luapan api memamcar ke seluruh penjuru tempatnya menapak. “Burning Stomp!”

Kenapa malah berdiri di depanku? Mikir apa kau? Bukannya harusnya kau sembunyi dan menyusun rencana sebelum kabutnya hilang?” Tanya Bazz-B sedikit penasaran.

“Benar.Aku tak sempat menyusun strategi.” Ucap Hitsugaya yakin. “ Tapi, aku bisa membuat jebakan.”

Seketika reiatsu Hitsugaya meluap, titik-titik di sekitar Bazz-B terlihat meluap, mengeluarkan bilah-bilah Es yang kemudian mengurung Bazz-B. “Apa ini...?”

“Rokui Hyouketsujin.” Gumam Hitsugaya.

Namun, tak bertahan lama. Pilar Es raksasa itu dengan mudahnya hancur begitu saja. Luapan api mencairkan semuanya, sang Quincy itu kembali menyeringai puas.

“Mustahil....” Ucap Hitsugaya gemetar.

“Itu kalimatku...” Teriak Bazz-B. “Harus berapa kali kubilang kalau satu jari saja sudah cukup buat melawan esmu?! Jangan-jangan kau sengaja membuatku marah supaya aku memakai dua jari?!”

Hitsugaya melaju ke arah Bazz-B. Tangannya menggenggam erat zanpakutounya. Terayun tepat ke arah sang Musuh. Bazz-B, justru tertawa puas, melihat keputusan yang dilakukan olah sang musuh.

“Burner Finger 2!!”

Buuuuum!

Sebuah ledakan kembali tercipta. Sang Shinigami tak bisa bergerak, tubunya terluka parah oleh tebasan api yang dilancarkan sang musuh. Hyourinmaru, senjata yang menjadi andalannya patah begitu saja tak bisa menerima serangan api Bazz-B. Tubuh tak berdayanya langsung tergeletak begitu saja. Tersungkam mencium tanah.

“Cukup Bazz-B.” Suara dingin terdengar diantara mereka berdua. Cang Du, Sternritter I, Sang Quincy yang mempunyai Daiguren Hyourinmaru itu tiba-tiba muncul seolah sengaja mengganggu kesenangan Bazz-B. “Kita sudah sepakat menyisakan tiap taichou untuk Sternritter yang mencuri bankai-nya—”

“—Aku yang akan menghabisinya.” Ucap Cang Du.

...

Di Pusat Penelitin dan Perkembangan, keadaan sudah mulai tenang, Askin sudah tak terlihat lagi di sana. Walau begitu, mereka masih bisa merasakan apa yang terjadi di luar ruangan itu.

“Dua reiatsu menghilang.” Ucap Mayuri sadar setelah merasakan hal yang sama sebelumnya.

“Benar. Sui Feng-taichou dan Hitsugaya-taichou...” Suara yang lain membenarkan.

“Begitu, sudah kuduga, cuma aku yang bisa bertarung tanpa bankai.” Ucapnya Mayuri kembali.

Dan tiba-tiba, sebuah suara mengagetkannya.

“Halooo!!” Teriak sebuah suara. “Oh Berhasil! Haaaaaiiii Ini aku, Urahara.”

“Kau...!” Mayuri geram.

“Aku menemukan cara untuk mengembalikan bankai.” Ucap Urahara. 


....

Untuk yang mau lihat versi manganya silahkan klik disini
readmore »»  
Bleach - Kurosaki Ichigo's Sword Zangetsu