Rabu, 06 Februari 2013

Tujuh Resolusi untuk Bumi yang Lebih Baik!



Tahun 2013 telah tiba, dan semua orang sibuk membuat (atau mungkin sudah melanggar?) resolusi tahun baru mereka. Alam beristirahat selama beberapa menit dari jadwal sibuknya untuk berbagi ide tentang cara memperbaiki situasi di planet kita dengan beberapa resolusi di tahun baru yang harus ditempuh oleh umat manusia.


1. Mencegah kepunahan spesies

Bumi sedang berada di tengah krisis kepunahan besar, yang terbesar sejak lenyapnya dinosaurus 65 juta tahun lalu. Laporan yang dibuat oleh sebuah kelompok konservasi World Wildlife Fund menyebutkan, tingkat keanekaragaman hayati dunia juga turun sebesar 30 persen sejak 1970-an. United Nations Environment Program memperkirakan bahwa 150-200 spesies punah setiap hari. Ini sekitar 10-100 kali lipat tingkat kepunahan alami.

Salah satu masalah yang dihadapi spesies yang terancam punah, khususnya di negara-negara berkembang, adalah perburuan. Sebagian perburuan tersebut didorong oleh permintaan akan beberapa bagian tubuh hewan untuk obat tradisional.

Sebagai contoh, Reuters melaporkan sebanyak 633 ekor badak dibunuh di Afrika Selatan pada 2012. Bandingkan dengan jumlah 448 ekor badak yang mati pada 2011 dan 13 yang mati pada 2007. Perburuan merupakan penyebab utama kepunahan banyak hewan, termasuk badak Jawa di Vietnam pada 2010.

Pada akhirnya, hilangnya keanekaragaman hayati akan mengganggu hidup Anda, karena manusia merupakan bagian dari jaringan kehidupan. Setiap spesies melayani fungsi tertentu yang tidak dapat sepenuhnya tergantikan jika ada yang punah.

2. Melestarikan hutan hujan

Hutan hujan adalah waduk penting yang terdiri dari tanaman, hewan dan mikroba. Hutan hujan adalah tempat tinggal arthropoda (kelompok yang mencakup serangga, arakhnida dan krustasea, dan semua hewan yang memiliki eksoskeleton yang keras). Arthropoda adalah kelompok hewan yang paling beragam di dunia dan melakukan segala macam peran penting dalam lingkungan mereka, mulai dari memakan kotoran hingga melakukan penyerbukan bunga.

Hutan hujan juga terdiri dari tanaman yang bisa membantu manusia, termasuk kina yang bisa dijadikan obat anti-malaria yang awalnya ditemukan di pohon kina Amazon. Sangatlah membahayakan saat kehilangan kekayaan alam semacam itu, terlebih sebelum kita sempat menemukannya.

Hutan juga menyediakan planet kita dengan pasokan oksigen yang sangat besar. Meskipun demikian, dari tahun 2000 hingga 2010, misalnya, sekitar 240.000 kilometer persegi hutan hujan Amazon rusak. Area tersebut kira-kira seluas Inggris.

3. Melindungi wilayah dengan keanekaragaman hayati yang tinggi

Tidak semua wilayah diciptakan sama. Beberapa tempat tertentu sebaiknya tidak diganggu, seperti wilayah yang menjadi habitat bagi spesies langka.

Contohnya adalah Madagaskar, yang merupakan satu-satunya tempat tinggal lemur dan banyak makhluk hidup lainnya. Namun hutan dan habitat padang rumput di lepas pantai Afrika tersebut hancur dengan cepat. Madagaskar telah kehilangan setidaknya 90 persen dari jumlah cakupan hutan aslinya.

Keindahan alam lainnya adalah Filipina, yang memiliki salah satu tingkat keanekaragaman hayati tertinggi di planet ini, namun terancam oleh penggundulan hutan dan pembangunan. Sebuah ekspedisi terbaru menemukan bahwa lebih dari 300 spesies merupakan penemuan yang baru bagi ilmu pengetahuan, termasuk hiu yang hidup di laut dalam yang bisa mengembang ketika merasa terancam. Namun spesies tersebut berada dalam ancaman terkait aktivitas manusia.

4. Mengurangi gas rumah kaca dan membatasi perubahan iklim

Manusia adalah makhluk yang banyak menggunakan gas, bahan bakar fosil dan meningkatkan konsentrasi karbon dioksida, metana, dan perangkap gas panas lainnya di atmosfer. Banyak peneliti iklim memperkirakan bahwa konsentrasi karbon dioksida di atmosfer harus dibatasi hingga 350 ppm untuk menghindari suhu panas, gelombang panas, kekeringan, naiknya permukaan laut, dan kepunahan.

Konsentrasi karbondioksida saat ini hampir 393 ppm dan meningkat sekitar 2 ppm per tahun, seperti yang diungkap Mauna Loa Observatory di Hawaii. Untuk menghindari dampak terburuk pemanasan global, manusia perlu segera menemukan sumber energi alternatif.

Dampak terburuk pemanasan global dapat dilihat di Kutub Utara dan Antartika, karena fenomena yang disebut amplifikasi kutub. Banyak wilayah di Arktik yang menghangat hingga 1,7 derajat Celcius selama 30 tahun terakhir. Arktik menjadi wilayah yang memanas lebih cepat daripada bagian belahan Bumi lainnya dan menjadi suatu pertanda bahwa pemanasan global memang benar terjadi.

Kutub juga merupakan rumah bagi hewan yang luar biasa seperti beruang kutub dan penguin, yang sensitif terhadap perubahan lingkungan. Belum lagi fakta bahwa wilayah tersebut menyimpan air beku dalam jumlah yang besar. Jika mencair, es itu akan membuat sebagian besar wilayah perkotaan dunia saat ini berada di bawah permukaan laut.

5. Mengatasi pencemaran air

Manusia benar-benar melakukan hal yang merugikan dirinya sendiri. Meskipun langkah besar telah ditempuh di Amerika Serikat, Eropa dan negara lain, namun pencemaran air tetap saja menjadi masalah besar dan terus berkembang di seluruh belahan dunia, termasuk Cina, Asia selatan dan Afrika.

Selain kerusakan yang sangat jelas yaitu pencemaran air minum dan polusi dari limbah pertanian, hal lain yang terjadi saat pencemaran tersebut mencapai lautan adalah bahwa pencemaran akan menciptakan wilayah yang disebut zona mati.

Zona mati terbentuk karena ganggang berkembang dengan pesat dan mengonsumsi semua oksigen di wilayah tersebut hingga akhirnya spesies lain mati karena kehabisan oksigen.

6. Mengelola penangkapan ikan lebih baik dan menekan perburuan hiu

Teknik perburuan ikan yang menyebabkan kematian ikan, penyu dan mamalia laut yang terlalu banyak, sering terjadi ketika hewan-hewan tersebut tidak ditargetkan oleh nelayan. Hal terburuk dari teknik semacam itu adalah penggunaan jaring besar (termasuk jala dan pukat, yang menangkap apapun yang berada di jalur mereka) dan memancing dengan teknik longline, saat ratusan hingga ribuan kait dipasang hingga bermil-mil di belakang perahu.

Panjang rata-rata longline di Teluk Meksiko membentang hingga 48 kilometer, dan lebih dari setengah dari tuna dan ikan todak yang tertangkap dilemparkan kembali, sebagian besar sudah mati, seperti yang diungkapkan kelompok Pew Environment.

Perburuan hiu juga telah meningkat secara dramatis, terutama karena meningkatnya permintaan untuk sup sirip ikan hiu di Cina, suatu zat yang telah terbukti berulang kali mengandung racun. Sebanyak 73 juta hiu dibunuh setiap tahun untuk memenuhi kebutuhan ini. Ekosistem laut tergantung pada predator ini untuk menjaga rantai kehidupan tetap seimbang.

7. Mengurangi konsumsi

Yang satu ini cukup sederhana, yaitu mengurangi konsumsi. Penggunaan kembali bahan bekas mungkin adalah tindakan yang bagus. Hal ini bisa berarti perubahan yang sederhana seperti penggunaan kembali tas belanja, sehingga mengurangi kebutuhan akan plastik dan kertas.

Banyak barang-barang lain yang juga tidak perlu dibuang hanya karena mereka sudah kuno. Sebuah penelitian terbaru menemukan bahwa sebagian besar peralatan yang dibuang masih berfungsi dengan baik. Selain itu, tingkatkan efisiensi energi dengan membuat dan membeli mobil yang lebih baik, seperti kendaraan hibrida atau listrik yang didukung oleh sumber-sumber daya yang dapat diperbarui.

Anda juga dapat melakukan hal-hal sederhana seperti mematikan lampu dan peralatan elektronik lainnya, menggunakan termostat yang bisa diprogram dan mengganti filter udara AC.

Menggunakan lebih sedikit plastik juga merupakan langkah yang baik. Sumber daya bumi terbatas, dan jika manusia tidak lebih berhati-hati, maka kerusakan Bumi akan menjadi semakin jelas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bleach - Kurosaki Ichigo's Sword Zangetsu